Waktu tiba di Bandung pada awal Juli 2013 lalu
dari Korea , saya teringat nama Itaewon. Tapi lupa di bagian mana dari Kota
Seoul. Daerah itu pernah saya kunjungi waktu pertama kali ke Seoul pada musim semi
April 2011 lalu. Sebenarnya mudah saja. Dengan googling saja di internet
langsung ketemu. Tapi itu tidak sempat saya lakukan. Namun membaca tulisan Mas Wawan
H. Prabowo di Kompas Minggu 21 Juli 2013, saya jadi teringat lagi akan kenangan
sholat Jum’at di daerah tersebut. Tepatnya di Seoul Central Mosque di kawasan
Itaewon. Pada kunjungan awal Juli lalu, saya tidak sempat sholat disana karena
pada hari Jum’at sudah dalam penerbangan ke Denpasar.
Saya masih ingat sekali suasana daerah Itaewon
itu terutama yang menuju ke area mesjid. Yang jelas area mesjid berada di
ketinggian kota Seoul. Dari area mesjid terlihat jelas berbagai bangunan tinggi
sebagian kota Seoul. Waktu itu suasananya sudah masuk awal musim semi. Sebagian
pepohonan di sekitar mesjid sudah ada yang berdaun bahkan sudah ada tunas bungaCherry
Blossom. Dalam perjalanan di
beberapa bagian kota Seoul dan Daejeon, saya lihat juga ada beberapa pohon yang
sudah berbunga warna putih yang indah itu. Saya terbayang betapa indahnya bila
semua pepohonan sudah berbunga. Suasana tersebut banyak menarik wisatawan dari
manca negara. Sementara sebagian lagi pepohonan masih gundul alias hanya batang
dan ranting saja yang terlihat. Bicara mengenai bunga, Korea Selatan memiliki
bunga nasional yaitu Mugunghwa (무궁화) yang menghiasi seluruh negeri Ginseng ini dari
sekitar bulan Juli hingga Oktober setiap tahunnya. Bunga nasional ini disebut
juga dengan nama Rose of Sharon. Bunga ini sangat andal dimana mampu
mengadapi penyakit tumbuh-tumbuah maupun serangga. Makna simbolis bunga yang
memiliki katang mugung ini berarti keabadian.
Hal lainnya yang saya sangat ingat dengan jelas
adalah masih banyaknya kabel-kabel telepon di pinggir jalan menuju area mesjid.
Berjuntai tak beraturan. Pabalatak keneh, kata urang Sunda mah…sementara di
bagian lain kota tidak kelihatan lagi karena sudah diganti dengan fiber optic.
Korea sangat maju dengan teknologi ICTnya.
Di bagian atas depan bangunan mesjidnya
tertulis Allahhu Akbar yang berwarna hijau. Bangunan utama ini diapit oleh dua
menara yang kelihatan kokoh. Untuk mencapai pintu masuk utama maka pengunjung
perlu meniti banyak anak tangga terlebih dahulu. Di bagian depan ada empat
pilar yang menunjang ke tiga bagian lekukan yang berujung ke sebelah atas. Dari
anak tangga serta bagian depan pintu, pengunjung dapat memandang kota Seoul
dengan cukup leluasa. Agar dapat melihat lebih memandang keindahan kota Seoul,
anda dapat berkunjung ke Seoul Tower yang merupakan salah satu tujuan wisata
yang popular. Di tiap kacanya di bagian atas ditulis nama kota-kota di dunia
yang dapat dituju dari arah dimana kita berdiri, diantaranya tertulis Jakarta
Indonesia yang jaraknya 5.268,18 kilometer dari Seoul Tower.
Pada saat sholat Jum’at tersebut cukup banyak
juga mobil-mobil yang parkir di halaman mesjid. Pada waktu saya dan rombongan
mahasiswa IM Telkom tiba di mesjid ternyata masih belum banyak mobil yang
parker. Namun sejenak kemudian tempat parkir tersebut menjadi penuh. Jamaah
harus pelan-pelan jalan menuju anak tangga di sela-sela mobil tersebut.
Jamaah yang datang dari berbagai bangsa seperti
Arab, Pakistan, Bangladesh, Korea, Cina, Malaysia dan tentunya kami dari
Indonesia. Terlihat juga beberapa pejabat dari Kedutaan Indonesia yang sempat
kami temui di Kampus Solbridge Daejeon sehari sebelumnya. Sehabis sholat, saya
sempat berfoto bersama mahasiswa. Terlihat banyak jamaah yang ngobrol
berkelompok dari negara-negara yang disebutkan di atas. Melepas rindu sesama
muslim atau rekan, mungkin juga kerabat yang kebetulan di Seoul. Mereka
menggunakan setiap ruang lowong apakah itu di dalam mesjid, di tangga atau di
sela-sela tempat parkir. Sementara itu lambat-lambat jamaah dan kendaraan
keluar area mesjid melalui jalan lorong pendek yang menurun. Di pinggir jalan
yang tidak begitu besar dan menurun banyak terlihat toko-toko dan restoran
muslim yang ditulis juga dalam huruf arab, disamping tulisan dalam bahasa
Korea. Akhirnya setelah jalan kaki beberapa menit, saya dan mahasiswa tiba di
restoran yang sudah menyediakan makanan Korea dengan sayuran yang lezat di
tengah suasana musim semi yang berkesan tersebut…Alhamdulillah, Allah SWT
memberikan kesempatan untuk sholat Jum’at bersama jamaah di Seoul….(hus/sore
menjelang buka puasa di lereng bukit Lembang/21 juli 2013)
No comments:
Post a Comment