Sunday, February 9, 2014

Sholat Jum’at di Itaewon, Seoul




Waktu tiba di Bandung pada awal Juli 2013 lalu dari Korea , saya teringat nama Itaewon. Tapi lupa di bagian mana dari Kota Seoul. Daerah itu pernah saya kunjungi waktu pertama kali ke Seoul pada musim semi April 2011 lalu. Sebenarnya mudah saja. Dengan googling saja di internet langsung ketemu. Tapi itu tidak sempat saya lakukan. Namun membaca tulisan Mas Wawan H. Prabowo di Kompas Minggu 21 Juli 2013, saya jadi teringat lagi akan kenangan sholat Jum’at di daerah tersebut. Tepatnya di Seoul Central Mosque di kawasan Itaewon. Pada kunjungan awal Juli lalu, saya tidak sempat sholat disana karena pada hari Jum’at sudah dalam penerbangan ke Denpasar.

Saya masih ingat sekali suasana daerah Itaewon itu terutama yang menuju ke area mesjid. Yang jelas area mesjid berada di ketinggian kota Seoul. Dari area mesjid terlihat jelas berbagai bangunan tinggi sebagian kota Seoul. Waktu itu suasananya sudah masuk awal musim semi. Sebagian pepohonan di sekitar mesjid sudah ada yang berdaun bahkan sudah ada tunas bungaCherry Blossom. Dalam perjalanan di beberapa bagian kota Seoul dan Daejeon, saya lihat juga ada beberapa pohon yang sudah berbunga warna putih yang indah itu. Saya terbayang betapa indahnya bila semua pepohonan sudah berbunga. Suasana tersebut banyak menarik wisatawan dari manca negara. Sementara sebagian lagi pepohonan masih gundul alias hanya batang dan ranting saja yang terlihat. Bicara mengenai bunga, Korea Selatan memiliki bunga nasional yaitu Mugunghwa (무궁화) yang menghiasi seluruh negeri Ginseng ini dari sekitar bulan Juli hingga Oktober setiap tahunnya. Bunga nasional ini disebut juga dengan nama Rose of Sharon. Bunga ini sangat andal dimana mampu mengadapi penyakit tumbuh-tumbuah maupun serangga. Makna simbolis bunga yang memiliki katang mugung ini berarti keabadian.

Hal lainnya yang saya sangat ingat dengan jelas adalah masih banyaknya kabel-kabel telepon di pinggir jalan menuju area mesjid. Berjuntai tak beraturan. Pabalatak keneh, kata urang Sunda mah…sementara di bagian lain kota tidak kelihatan lagi karena sudah diganti dengan fiber optic. Korea sangat maju dengan teknologi ICTnya.

Di bagian atas depan bangunan mesjidnya tertulis Allahhu Akbar yang berwarna hijau. Bangunan utama ini diapit oleh dua menara yang kelihatan kokoh. Untuk mencapai pintu masuk utama maka pengunjung perlu meniti banyak anak tangga terlebih dahulu. Di bagian depan ada empat pilar yang menunjang ke tiga bagian lekukan yang berujung ke sebelah atas. Dari anak tangga serta bagian depan pintu, pengunjung dapat memandang kota Seoul dengan cukup leluasa. Agar dapat melihat lebih memandang keindahan kota Seoul, anda dapat berkunjung ke Seoul Tower yang merupakan salah satu tujuan wisata yang popular. Di tiap kacanya di bagian atas ditulis nama kota-kota di dunia yang dapat dituju dari arah dimana kita berdiri, diantaranya tertulis Jakarta Indonesia yang jaraknya 5.268,18 kilometer dari Seoul Tower.

Pada saat sholat Jum’at tersebut cukup banyak juga mobil-mobil yang parkir di halaman mesjid. Pada waktu saya dan rombongan mahasiswa IM Telkom tiba di mesjid ternyata masih belum banyak mobil yang parker. Namun sejenak kemudian tempat parkir tersebut menjadi penuh. Jamaah harus pelan-pelan jalan menuju anak tangga di sela-sela mobil tersebut.

Jamaah yang datang dari berbagai bangsa seperti Arab, Pakistan, Bangladesh, Korea, Cina, Malaysia dan tentunya kami dari Indonesia. Terlihat juga beberapa pejabat dari Kedutaan Indonesia yang sempat kami temui di Kampus Solbridge Daejeon sehari sebelumnya. Sehabis sholat, saya sempat berfoto bersama mahasiswa. Terlihat banyak jamaah yang ngobrol berkelompok dari negara-negara yang disebutkan di atas. Melepas rindu sesama muslim atau rekan, mungkin juga kerabat yang kebetulan di Seoul. Mereka menggunakan setiap ruang lowong apakah itu di dalam mesjid, di tangga atau di sela-sela tempat parkir. Sementara itu lambat-lambat jamaah dan kendaraan keluar area mesjid melalui jalan lorong pendek yang menurun. Di pinggir jalan yang tidak begitu besar dan menurun banyak terlihat toko-toko dan restoran muslim yang ditulis juga dalam huruf arab, disamping tulisan dalam bahasa Korea. Akhirnya setelah jalan kaki beberapa menit, saya dan mahasiswa tiba di restoran yang sudah menyediakan makanan Korea dengan sayuran yang lezat di tengah suasana musim semi yang berkesan tersebut…Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kesempatan untuk sholat Jum’at bersama jamaah di Seoul….(hus/sore menjelang buka puasa di lereng bukit Lembang/21 juli 2013)

No comments:

Post a Comment