Tuesday, March 4, 2014

Karaketer Indonesia…..Pak Mali, 84 tahun: “Ah isin………”


Minggu pagi pak Mali yang umurnya 84 tahun menawarkan sayuran. Dengan suara yang sudah lemah karena umur tapi tetap semangat : “ Sayuur…….sayuuur…….”. Suara itu menapaki komplek perumahan kami di kaki bukit Lembang yang berada disebelah utara jalan tol yang menuju ke jalan Pasteur.
 
Pada saat ngobrol dengan pak Mali, beliau saya tanya: “  Aki……kunaon parantos sepuh masih icalan keneh….”. Pak Tua yang kuat lagi tegar tersebut menjawab dengan nada tegas : “Ah isin…. ari barang penta ka batur wae mah…”. Lantas pak Mali melanjutkan: “Mending oge dagang leuleutikan…..”. Kalau dalam bahasa Indonesianya pertanyaan saya adalah Kakek…..kenapa sudah tua masih juga jualan. Lantas dijawab pak Mali: ah…MALU kalau harus minta-minta terus kepada orang lain. Mendingan juga dagang kecil-kecilan.

 
Pak Mali punya satu putra namun sudah meninggal. Demikian juga istrinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Beliau sekarang hidup sendirian saja di masa tuanya tapi dengan penuh perjuangan hidup.Saat ini beliau menempati sebuah rumah gubuk (menurut cerita beliau) di daerah Parongpong Lembang. Sudah hampir satu bulan rumahnya yang sangat bersahaja tersebut gelap karena aliran listriknya yang dia minta dari tetangganya dicabut karena tetangga tersebut tidak mampu membayar listrik sehingga rumah aki Mali turut bergelap ria. Sebetulnya Aki Mali sudah membayar sebesar dua puluh ribu rupiah tiap bulan untuk keperluan listrik tersebut. Tapi apa boleh buat, walau sudah bayar tetap saja gelap karena tetangganya belum membayar tagihan listrik. Petugas PLN punya jalan keluar. Aki Mali jangan nyambung ke tetangganya lagi. Tapi bisa disambung langsung dari gardu terdekat dengan membayar sebesar seratus lima puluh ribu rupiah. Aki Mali akan mendapat 25 watt.
 
Dalam percakapan saya pagi minggu pagi itu, beliau sering menyatakan “Aki teh bingung…..kumaha…carana neangan duit ker mayar PLN….makaning kudu ayak duit seratus lima puluh rebu…..”.

Karakter MALU, BERJUANG KERAS dengan tenaga yang ada….dapat ditemui di banyak masyarakat Indonesia. Salah satu yang dapat kita tiru apa yang ditunjukkan oleh Aki Mali yang sebatang kara. Beliau mendorong gerobak jualanannya dari pagi shubuh menapaki jalan sepanjang bukit Lembang. Beliau masuk ke lorong-lorong perumahan maupun komplek-komplek perumahan di bukit Lembang…tak pernah merasa putus asa, tak pernah menyerah karena capek, karena panas dan hujan di usia tuanya. Sayuran yang didagangkan diambilnya dari warung dekat rumahnya. Ia mendapat bagi hasil dari usahanya itu…Allah SWT selalu memberikan rahmatNya kepada semua yang ada di bumi maupun di langit…

Pada waktu bertemu lagi di bagian lain dari komplek perumahan….sambil lari pagi ditengah sentuhan mentari pagi yang hangat….saya bilang: “Aki…ieu ker nambah kanggo PLN tea…..”. Dengan wajah yang sumringah….beliau mengucapkan:….alhamdulillah…..
Aki Mali….sebuah buku hidup yang mesti kita tiru dan terus kuatkan diantara kita…masyarakat Indonesia…Maju terus Indonesia….(hus/bukit lembang/selasa pagi/jam 07.16)



No comments:

Post a Comment